Lohjan ABC
Saya akan meledak   Indonesia
 
 
An Bā Tú Kāng lahir pada tanggal 15 Januari 223 SM, dalam keluarga petani sederhana di pedesaan Tiongkok. Kehidupan awalnya ditandai dengan kesulitan dan ketekunan, membentuknya menjadi seorang pemuda tangguh dan cerdas yang kelak menjadi pahlawan perang legendaris dan alkemis.

An Bā Tú Kāng meninggal pada tanggal 5 Agustus 165 SM, saat ekspedisi penting ke barat untuk menggagalkan koalisi pasukan musuh. Meskipun memiliki kecerdasan strategis yang brilian dan keberanian yang tak tertandingi, ia gugur akibat luka-luka yang dideritanya dalam pertempuran sengit, dengan heroik memimpin pasukannya menuju kemenangan bahkan di saat-saat terakhirnya. Kematian An Bā Tú Kāng menandai akhir dari sebuah era, tetapi warisannya terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya.
Currently Online
Ān Bā Tú Kāng
Di zaman Dinasti Han, sekitar tahun 200 SM, hidup seorang pahlawan perang bernama 安巴图康 (An Bā Tú Kāng), atau Anbatukang. Berasal dari keluarga petani sederhana di daerah pedesaan, Anbatukang tumbuh besar dengan kehidupan yang keras dan penuh tantangan. Namun, dari latar belakang yang sederhana ini, muncullah seorang pemuda yang dikenal karena kecerdasan dan keberaniannya yang luar biasa.

Ketika ancaman dari suku-suku nomaden yang sering menyerang wilayah perbatasan meningkat, Kaisar Han memutuskan untuk merekrut pemuda terbaik dari seluruh penjuru negeri untuk memperkuat pasukannya. Anbatukang, dengan reputasinya sebagai pemuda yang tangguh dan cerdas, segera menarik perhatian perekrut kerajaan. Dalam waktu singkat, ia diangkat menjadi komandan muda karena kepiawaiannya dalam strategi perang dan kemampuan memimpin yang alami.

Anbatukang bukan hanya seorang ahli strategi, tetapi juga seorang alkemis yang berbakat. Dalam pengembaraannya, ia menemukan dan mengembangkan sebuah "cairan putih" misterius. Cairan ini memiliki sifat yang unik: dapat digunakan sebagai obat yang menyembuhkan berbagai penyakit jika diberikan dalam dosis yang tepat, namun menjadi racun mematikan jika dosisnya ditingkatkan. Asal-usul cairan putih tersebut tetap menjadi misteri, menambah kesan magis dan penuh teka-teki pada penemuan Anbatukang.

Dalam pertempuran besar melawan Kaisar Fuad, seorang panglima dari barat yang ingin menguasai Tiongkok, kecerdasan dan keberanian Anbatukang benar-benar diuji. Pertempuran ini terjadi di dataran Ngawi, sebuah daerah strategis yang menjadi kunci kemenangan bagi kedua belah pihak. Menyadari bahwa pasukan Han berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena jumlah prajurit yang lebih sedikit, Anbatukang memutuskan untuk menggunakan cairan putih dengan cerdik.

Pada malam sebelum pertempuran, dengan risiko besar, Anbatukang menyusup ke kamp musuh. Dengan keahliannya dalam penyamaran dan infiltrasi, ia berhasil mencemari persediaan air dan makanan musuh dengan cairan putih sebagai racun. Ketika pagi tiba dan pertempuran dimulai, banyak prajurit musuh yang jatuh sakit, membuat mereka tidak mampu bertarung dengan efektif. Sementara itu, pasukan Han tetap sehat dan bugar berkat cairan putih yang diberikan dalam dosis penyembuhan kepada mereka.

Namun, pertempuran di Ngawi hanyalah awal dari petualangan Anbatukang. Setelah kemenangan gemilang tersebut, Anbatukang menjadi pahlawan yang sangat dihormati di seluruh negeri. Tetapi, musuh-musuhnya tidak tinggal diam. Kaisar Fuad, yang berhasil melarikan diri dari kekalahan di Ngawi, bersekutu dengan panglima-panglima lain dari barat dan menyusun rencana balas dendam yang lebih besar dan lebih kejam.

Menyadari ancaman yang semakin besar, Kaisar Han memberi Anbatukang tugas baru yang lebih berat: memimpin ekspedisi militer ke wilayah barat untuk menghentikan koalisi musuh sebelum mereka sempat menyerang kembali. Anbatukang menerima tugas ini dengan penuh semangat dan dedikasi, menyadari bahwa masa depan Dinasti Han bergantung pada keberhasilannya.

Dalam perjalanan menuju barat, Anbatukang dan pasukannya menghadapi berbagai rintangan. Mereka harus melewati gurun yang luas, menghadapi serangan dari suku-suku nomaden yang berbahaya, dan menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem. Namun, dengan kepemimpinan Anbatukang yang bijaksana dan kemampuan strategisnya, mereka berhasil mengatasi setiap tantangan.

Selama ekspedisi ini, Anbatukang juga menemukan berbagai ramuan dan teknik alkimia baru yang memperkuat reputasinya sebagai ahli alkimia. Salah satu penemuannya adalah ramuan yang dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan prajurit, yang terbukti sangat berguna dalam pertempuran melawan musuh-musuh yang tangguh.

Pertempuran puncak terjadi di sebuah lembah terpencil di barat, di mana pasukan Anbatukang akhirnya berhadapan dengan koalisi musuh yang dipimpin oleh Kaisar Fuad. Dalam pertempuran yang berlangsung sengit selama berhari-hari, Anbatukang kembali menggunakan kecerdasannya untuk menciptakan jebakan dan strategi yang membingungkan musuh. Dengan bantuan cairan putih dan ramuan-ramuan alkimia lainnya, pasukan Han akhirnya berhasil mengalahkan koalisi musuh dan memaksa Kaisar Fuad untuk menyerah.

Kemenangan ini bukan hanya memperkuat posisi Dinasti Han, tetapi juga menjadikan Anbatukang sebagai legenda yang hidup. Namanya dikenang sebagai salah satu pahlawan terbesar dalam sejarah Tiongkok, seorang yang tidak hanya ahli dalam strategi perang, tetapi juga seorang inovator dan alkemis yang berbakat. Hingga kini, cerita tentang Anbatukang dan penemuan-penemuan ajaibnya terus diingat dan diceritakan dari generasi ke generasi.






Recent Activity
482 hrs on record
last played on 10 Jan
0.5 hrs on record
last played on 10 Jan
27 hrs on record
last played on 10 Jan
tier6 1 Sep, 2024 @ 11:28am 
''ez'' bro got kicked off the game
mr fresh 30 Aug, 2024 @ 1:44pm 
tunneling noob
Kolos 5 Jul, 2024 @ 2:55pm 
Zabii się petalska kurvo
Lohjan ABC 5 Jul, 2024 @ 7:21am 
get that fat ♥♥♥♥♥ away from my profile
I_was_a_mistake 3 Jul, 2024 @ 1:06pm 
-rep tunnling ass mf
Enraged Autist 2 May, 2024 @ 2:10am 
Calm down at once brother, we will sodomize and quarter you at a later date :papyrus: